Wednesday, May 29, 2013

[SIMKOM] Model Building - System Output Analysis - Comparing System - Model Optimation



Lucy Agraini (http://kkamjongin.blogspot.com/)
112100157
TI 34 05
QUIZ 3 SIMKOM
Simulasi merupakan suatu cara untuk memodelkan suatu sistem nyata. Simulasi juga bisa disebut imitasi dari sistem dinamik menggunakan model komputer yang bertujuan untuk mengevaluasi dan meningkatkan sistem performansi. Model simulasi : Input -> Proses -> Output.
Dalam proses simulasi terdapat Model Building. Model Building adalah sebuah cara bagaimana untuk mentranslasikan model konseptual ke dalam model simulasi. Elemen-elemen yang penting dalam pembuatan model building ini adalah entitas (barang yang diproses dalam sistem), lokasi (tempat dimana entitas di proses), Resources – sumber daya (operator yang memroses entitas) dan Paths – jalur (sebuah jalur proses dari awal sampai akhir untuk entitas dan resources dalam sistem). Dalam mengkonversikan dibutuhkan 2 transisi yang penting. Pertama, pemodel harus dapat berpikir tentang langkah-langkah dalam paradigma pemodelan yang didukung dengan beberapa software pemodelan. Kedua, cara lain dalam pemodelan sistem adalah dengan mengevaluasi cara yang lebih efektif dan efisien untuk menggambarkan sebuah sistem. Model building ini membutuhkan element-elemen apa saja yang termasuk dalam model dan bagaimana cara yang terbaik untuk mengekspresikan semua elemen tersebut dalam model.
Dalam model building, pemodel harus dapet mentranslasikan model konseptual  ke dalam model simulasi. Aktivitas itu sangat lah rentan dengan banyaknya kesalahan yang dibuat. Untuk mengurangi kesalahan tersebut, pemodel harus melakukan verifikasi model dan validasi model. Verifikasi model adalah proses menentukan apakah model simulasi sudah merefleksikan model konseptual dengan benar. Validasi model adalah proses dimana model konseptual merefleksikan sistem nyata dengan benar. Kedua cara ini sering sekali diabaikan diakibatkan oleh membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang mahal, malas, overconfidence, dan terabaikan. Saat melakukan verifikasi pemodel tidak memerlukan banyak input dari pelanggan. Proses awal dalam melakukan model validasi adalah mengumpulkan data dan mungkin tidak akan berhenti sampai sistem tersebut terimplementasi dan sistem yang sudah ada dapat dibandingkan dengan model. validasi melibatkan kostumer dan stakeholder lainnya yang berperan sebagai pemberi feedback terhadap model apakah sudah sistem nyata sudah direfleksikan dengan benar atau belum.
Contoh Model Building: Proses pembuatan Laptop. Awalnya kita mengobservasi segala macam proses pembuatan laptop dari awal sampai akhir. Kemudian, dibuat modelnya menggunakan software PROMODEL. Dalam promodel dapat dilihat apakah model sudah baik atau belum.
Karena banyaknya variable acak dalam input yang digunakan untuk menjalankan model, hasil dari proses input tersebut akan mejadi output random. Hal ini menyebabkan bahwa hasil dari proses hanya bisa di estimasikan, tidak bisa diputuskan. Untuk mengestimasi output dapat digunakan statistical analisis yang berdasarkan pada inferential atau deskripsi statistic. Dalam statistic deskriptif, pemodel akan menggunakan data dari populasi, sample populasi, dan besarnya sampel. Pengumpulan sampel bersifat independen. Untuk melaksanakan eksperimen simulasi pasti terdapat satu replikasi dari eksperimen tersebut. Hasil dari replikasi tersebut adalah 1 single sampel. Untuk mendapatkan besar sampel n, kita harus menjalankan replikasi n independen dari eksperimen.  Kata kunci dalam simulasi output analisis ini adalah menentukan run length, jumlah replikasi, jumlah interval batch, lamanya interval batch, dan warm-up times. Dalam menjalankan beberapa replikasi, pemodel harus mengetahui konsep dari  random number stream dan random number seeds.
Contoh Statistik Analisis Output: Dari hasil pemodelan sistem pembuatan laptop promodel di atas, digunakan beberapa metode statistic untuk mencari jumlah replikasi dan sebagainya.
Setelah menganalisis output, ternyata banyak sekali solusi-solusi simulasi yang dihasilkan, untuk itu pemodel harus menganalisis kembali atau membandingkan mana sistem simulasi yang paling baik. Point penting dalam hal tersebut adalah simulasi itu sendiri yang belum bisa menyelesaikan sebuah masalah. Pengguna model simulasi punya tanggung jawab dalam menjalankan beberapa solusi secara manual atau dengan teknik optimasi automatic dan untuk memperhitungkan kebenaran utilitas solusi berdasarkan output dari simulasi. Saat membandingkan 2 kandidat sistem, lebih baik menggunakan metode welch confidence interval atau paired-t confidence interval dan juga teknik mereduksi variansi yang berdasarkan pada random number yang dapat digunakan sebagai konjugasi dengan paired-t confidence interval untuk meningkatkan presisi dari tingkat kepercayaan. Jika membandingkan antara 3 dan 5 kandidat sistem, metode bonferroni approach sangat berguna. Jika membandingkan lebih dari 5 desain, maka prosedur ANOVA menjadi konjungasi dengan test differensias fisher adalah pilihan yang tepat.
Contoh Comparing System:  dalam SOA di atas, akan didapat bebarapa alternative dalam pemilihan model. sehingga dilakukan perbandingan dengan menggunakan beberapa metode yang telah dijelaskan di atas.
Setelah mendapat output akhir yang terbaik, dibutuhkan sebuah metode untuk mengoptimalkan simulasi. Banyak sekali teknik tradisional yang digunakan oleh individual dengan latar belakang statistic dan teori optimasi yang memiliki keuntungan  dalam mengintegrasikan konsep simulasi dan optimasi. Menggunakan teknik optimasi baru, itu memungkinkan untuk memperkecil gap dengan user-friendly, alat yang dapat membantu penganalisis untuk menyatukan kombinasi dan optimasi untuk meningkatkan data pendukung dalam keputusan.  Dan salah satu alatnya adalah SimRunner.
Contoh Model Optimalization: Hasil yang didapat, kita optimalkan menggunakan aplikasi sim runner yang terdapat pada promodel.

Referensi: Buku “Simulation using promodel” karya Harrel-Ghosh-Bowden