Lucy Agraini (http://kkamjongin.blogspot.com/)
112100157
TI 34 05
QUIZ 3 SIMKOM
Simulasi
merupakan suatu cara untuk memodelkan suatu sistem nyata. Simulasi juga bisa
disebut imitasi dari sistem dinamik menggunakan model komputer yang bertujuan
untuk mengevaluasi dan meningkatkan sistem performansi. Model simulasi : Input
-> Proses -> Output.
Dalam
proses simulasi terdapat Model Building. Model Building adalah sebuah cara
bagaimana untuk mentranslasikan model konseptual ke dalam model simulasi.
Elemen-elemen yang penting dalam pembuatan model building ini adalah entitas
(barang yang diproses dalam sistem), lokasi (tempat dimana entitas di proses),
Resources – sumber daya (operator yang memroses entitas) dan Paths – jalur
(sebuah jalur proses dari awal sampai akhir untuk entitas dan resources dalam
sistem). Dalam mengkonversikan dibutuhkan 2 transisi yang penting. Pertama,
pemodel harus dapat berpikir tentang langkah-langkah dalam paradigma pemodelan
yang didukung dengan beberapa software pemodelan. Kedua, cara lain dalam
pemodelan sistem adalah dengan mengevaluasi cara yang lebih efektif dan efisien
untuk menggambarkan sebuah sistem. Model building ini membutuhkan
element-elemen apa saja yang termasuk dalam model dan bagaimana cara yang
terbaik untuk mengekspresikan semua elemen tersebut dalam model.
Dalam model
building, pemodel harus dapet mentranslasikan model konseptual ke dalam model simulasi. Aktivitas itu sangat
lah rentan dengan banyaknya kesalahan yang dibuat. Untuk mengurangi kesalahan
tersebut, pemodel harus melakukan verifikasi model dan validasi model.
Verifikasi model adalah proses menentukan apakah model simulasi sudah
merefleksikan model konseptual dengan benar. Validasi model adalah proses
dimana model konseptual merefleksikan sistem nyata dengan benar. Kedua cara ini
sering sekali diabaikan diakibatkan oleh membutuhkan waktu yang lama dan biaya
yang mahal, malas, overconfidence,
dan terabaikan. Saat melakukan verifikasi pemodel tidak memerlukan banyak input
dari pelanggan. Proses awal dalam melakukan model validasi adalah mengumpulkan
data dan mungkin tidak akan berhenti sampai sistem tersebut terimplementasi dan
sistem yang sudah ada dapat dibandingkan dengan model. validasi melibatkan
kostumer dan stakeholder lainnya yang berperan sebagai pemberi feedback
terhadap model apakah sudah sistem nyata sudah direfleksikan dengan benar atau
belum.
Contoh
Model Building: Proses pembuatan Laptop. Awalnya kita mengobservasi segala
macam proses pembuatan laptop dari awal sampai akhir. Kemudian, dibuat modelnya
menggunakan software PROMODEL. Dalam promodel dapat dilihat apakah model sudah
baik atau belum.
Karena
banyaknya variable acak dalam input yang digunakan untuk menjalankan model, hasil
dari proses input tersebut akan mejadi output random. Hal ini menyebabkan bahwa
hasil dari proses hanya bisa di estimasikan, tidak bisa diputuskan. Untuk
mengestimasi output dapat digunakan statistical analisis yang berdasarkan pada
inferential atau deskripsi statistic. Dalam statistic deskriptif, pemodel akan menggunakan
data dari populasi, sample populasi, dan besarnya sampel. Pengumpulan sampel
bersifat independen. Untuk melaksanakan eksperimen simulasi pasti terdapat satu
replikasi dari eksperimen tersebut. Hasil dari replikasi tersebut adalah 1
single sampel. Untuk mendapatkan besar sampel n, kita harus menjalankan
replikasi n independen dari eksperimen.
Kata kunci dalam simulasi output analisis ini adalah menentukan run
length, jumlah replikasi, jumlah interval batch, lamanya interval batch, dan
warm-up times. Dalam menjalankan beberapa replikasi, pemodel harus mengetahui
konsep dari random number stream dan
random number seeds.
Contoh
Statistik Analisis Output: Dari hasil pemodelan sistem pembuatan laptop
promodel di atas, digunakan beberapa metode statistic untuk mencari jumlah
replikasi dan sebagainya.
Setelah
menganalisis output, ternyata banyak sekali solusi-solusi simulasi yang
dihasilkan, untuk itu pemodel harus menganalisis kembali atau membandingkan
mana sistem simulasi yang paling baik. Point penting dalam hal tersebut adalah
simulasi itu sendiri yang belum bisa menyelesaikan sebuah masalah. Pengguna
model simulasi punya tanggung jawab dalam menjalankan beberapa solusi secara
manual atau dengan teknik optimasi automatic dan untuk memperhitungkan
kebenaran utilitas solusi berdasarkan output dari simulasi. Saat membandingkan
2 kandidat sistem, lebih baik menggunakan metode welch confidence interval atau
paired-t confidence interval dan juga teknik mereduksi variansi yang
berdasarkan pada random number yang dapat digunakan sebagai konjugasi dengan
paired-t confidence interval untuk meningkatkan presisi dari tingkat
kepercayaan. Jika membandingkan antara 3 dan 5 kandidat sistem, metode
bonferroni approach sangat berguna. Jika membandingkan lebih dari 5 desain,
maka prosedur ANOVA menjadi konjungasi dengan test differensias fisher adalah
pilihan yang tepat.
Contoh
Comparing System: dalam SOA di atas,
akan didapat bebarapa alternative dalam pemilihan model. sehingga dilakukan
perbandingan dengan menggunakan beberapa metode yang telah dijelaskan di atas.
Setelah
mendapat output akhir yang terbaik, dibutuhkan sebuah metode untuk
mengoptimalkan simulasi. Banyak sekali teknik tradisional yang digunakan oleh
individual dengan latar belakang statistic dan teori optimasi yang memiliki
keuntungan dalam mengintegrasikan konsep
simulasi dan optimasi. Menggunakan teknik optimasi baru, itu memungkinkan untuk
memperkecil gap dengan user-friendly, alat yang dapat membantu penganalisis
untuk menyatukan kombinasi dan optimasi untuk meningkatkan data pendukung dalam
keputusan. Dan salah satu alatnya adalah
SimRunner.
Contoh Model
Optimalization: Hasil yang didapat, kita optimalkan menggunakan aplikasi sim
runner yang terdapat pada promodel.
Referensi: Buku “Simulation
using promodel” karya Harrel-Ghosh-Bowden
No comments:
Post a Comment